:::::: Ujung Jariku ::::::


HOME

UjungJariku

PROFIL PENGGORES

B. Dwiagus S.
Peziarah penasaran.
Pengembara di jalan kehidupan.
Plegmatis bermimpi jadi pemimpin.
Pragmatis pengejar solusi dingin.
Perenung aneh yang pendiam dan sederhana.
Pengumbar cinta untuk: Klaudia dan Lentera.

Mama Lentera Lentera

TEMA & TOPIK


TULISAN TERBARU

Tilik Tetangga



jejaring

KomunitasReferensi BloggerFamily
IKANED IAP
ASEAN Secretariat GTZ
MediaCare
Bike-to-Work Indo-MONEV

KOLOM KAMPANYE

Ultah-Bike-to-Work



FEED FOR FUN

UjungJariKu

↑ Grab this Headline Animator



TUMPANG TENAR

Profil Facebook de Benedictus Dwiagus Stepantoro



ATRIBUT APRESIASI

Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com

Blogger

Get Firefox!

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 2.5 License.
Desain dasar dari: Blogskins
Image: PGP!
Brushes: Rebel-heart
Designer: Ebullient*




Nanning the Green City

Posted on Friday, May 28, 2004

Pada suatu kesempatan, saya mengunjungi sebuah kota di Cina, namanya Nanning. Kebetulan ada meeting ASEAN-China untuk kosultasi persiapan ASEAN-China Ministerial Meeting on Youth yang bakal diadain September nanti. Saya dan seorang rekan saya, Moe, mewakili ASEAN Secretariat dalam pertemuan itu.

Rute perjalanan ke Nanning yang aku ambil adalah dari Jakarta melalui Guangzhou,..baru transfer ke Nanning pakai domesic flight... Guangzhou? Ini khan tempat timbulnya kasus SARS nih kalow gak salah,... huehehehehe.... untung skarang gak ada lagih, tapi tetap ajah ada screening di airport Guangzhou.

Pertama kali menginjakkan kaki di Airport Guangzhou, seperti menginjakkan kaki di stasiun bus Kampung Rambutan,Jakarta.. huehehehe... hiruk pikuk,.... banyak.... toko2 yang agak acak2an, menjual beraneka buah2an, maenan anak-anak (robot2an, pesawat2an).... huehehehe....

Untuk transfer ke domestic flight Guangzhou-Nanning, aku harus pindah terminal,... sesampainya di terminal dan aku baru inget pasti harus bayar airport tax (di situ namanya "airport construction fee") sebesar 50 Yuan, dan aku sama sekali gak punya duit Yuan. Jadi aku coba cari money changer,... buset gak ada tanda-tanda ada money changer di terminal domestic ituh, ... dan akhirnya dengan susah payah (karena byk yang gak bisa bhs inggris) akhirnya gua mendapatkan bahwaa kalow gua harus balik ke terminal sebelumnya karena cuman di situ ada money changer. Alhasil, bolak-balik terminal cuman untuk nukerin duit doang.

It took about 1 hour from Guangzhou to Nanning by plane.
Kalow dari udara, kelihatan Nanning seperti daerah gersang, juga Guangzhou, begitupula daerah-daerah2 di China bagian selatan kali yah.
Dan memang, setiba di Nanning, udara panas langsung menerpa.

Meeting berlangsung 25-26 Mei. Saya dan Moe harus balik tanggal 27, sementara peserta lainnya dari ASEAN Member Countries diajak panitia mengunjungi Guilin City. Jadi saya dan Moe ditinggal oleh para panitia. Tapi kita berinisiatif untuk mengadakan sightseeing around the city.


Apabila kita keliling kota ini, serasa kota ini bukan kota kecil, tapi seperti kota metro besar seperti layaknya jakarta. Kota kecil dengan penduduk sekitar 2.6 juta ini terlihat hidup, hiruk pikuk, dengan banyak penduduk berseliweran di jalan, pagi, siang, malam... dengan naik sepeda, motor, maupun mobil,...... so alive!


Kemudian, melihat sekeliling kota Nanning pada saat itu, banyak sekali proyek-proyek pembangunan sedang berlangsung di berbagai sudut kota, bertebaran, terutama di daerah new city center-nya yang sedang giat terbangun. Wow... tapi old city center-nya tidak terlihat akan tenggelam pula.

Walaupun dengan kenyataan seperti tersebut di atas,yang membuat kita berpikir bahwa Nanning ini kota metro...namun kota ini tetap dianggap kecil mungkin karena beberapa hal:
- kalah fungsi dan skalanya dibandingkan dengan kota2 utama di china
- gak begitu well-recognised bagi org-org luar, tidak seperti beijing, nanjing, shanghai.
- emang luasnya tidak begitu besar.
(jadi inget tulisan seorang planolog di sebuah milis tentang reorientasi analisis perkotaan)

Berkaitan dengan yang terakhir itu, luas kota yang tidak besar ini, dikarenakan akarena Nanning dikurung kawasan hijau yang luas. Nanning bisa sangat membanggakan dirinya dengan kawasan2 hijaunya yang masih luas (walaupun sebagian besar artifisial) dengan taman-taman dan pohon-pohonnya. That's why kota ini dapat julukan: Nanning, The Green City.

Akhirnya aku pulang dengan cukup senang,..... Dijamu oleh yang punya hajat dengan sangat memuaskan, dioleh-olehin 2 botol anggur buatan China, serta sempat menikmati peragaan busana-busana tradisional China yang keren-keren, apalagi gadis-gadis modelnya.
Pulangnya saya mampir ke Hongkong, transit doang, karena rute pulangnya Nanning-Guangzhou-Hongkong-Jakarta.
Yah,.. cukup memuaskan lah.... ngeliat Nanning.
Tapi kalow ke China, gua akan selalu penasaran dengan Beijing dengan Forbidden City-nya... huehehehehehe.. (se-forbidden apakah Forbidden City ini? hueheheheh)

Labels: , ,

===>>> Digores oleh: dwiAgus di UjungJariku | @ 10:42 AM | |

<<< === === >>>