jelang natal dan tahun baru
Posted on Wednesday, December 22, 2004
Biasanya, di saat natal dan tahun baru akan menjelang, hanya sebagian orang yang memanfaakan momen indah ituh untuk melakukan introspeksi diri.
Banyak orang yang apabila ditanya "apa arti natal dan tahun baru ini untuk kamu?" jawabannya jelas bermacam-macam, tapi jawaban klise yang keluar dari orang yang serius (atau sok serius) adalah "Natal dan Tahun Baru, mau renungi artinya Tuhan lahir ke dunia ini sekalian mau mencoba introspeksi diri nih."
Berhubung aku ini orang yang sok serius (agak membosankan memang), kalian akan menemukan jawaban tersebut di atas keluar dari mulutku kala aku ditanyakan arti Natal dan Tahun Baru.
Tapi emang sih itu yang keluar dari mulutku, karena memang itu yang aku pikirkan setidaknya dalam beberapa hari menjelang malam Natal dan tahun baru. Dan keinginan untuk merenung dan introspeksi diri itu akan menggumpal sampai menjelang misa malam natal di gereja. Namun gumpalan keinginan ituh kemudian larut di tengah malam seiring acara natal di tv yang diselingi film-film dono kasino indro atau film hollywood bertema christmas. Dan hari-hari antara natal dan tahun baru mendadak menjadi membosankan sambil menunggu telpon dari teman-teman Jakarta dengan ajakannya ke acara tahun baru di suatu tempat. Keinginan untuk bercermin diri dan liat album hidupku setahun ini, menjadi lenyap tak berbekas ditutupi suara lantang ketawa-ketiwi teman-teman di sekitar, suara terompet yang hingar bingar dan desingan petasan dan kembang api yang berpijar. Esok paginya, setiap tanggal 1 tiap tahun baru, cuman ada kelelahan yang tersisa, baju kucel sedikit berbau alkohol, perut lapar minta sarapan dan yang terburuk,... perasaan sendirian yang membuat mata memandang kosong untuk kemudian tertutup karena kantuk.
Bagaimana dengan tahun ini? Serasa déjavu, keinginan itu keluar lagi. Aku ingin merenung di hari natal dan merefleksi diri, buka lembaran2 ku setahun ini dan coba catat apa yang mau dibenahi.
Tapi tahun ini kurasa sedikit beda. Akan istimewa malah. Tapi istimewa yang membuat aku sedikit nervous (atau takut?). Bukan takut karena merasa salah ambil keputusan, atau takut karena kejutan tak terduga yang mungkin akan mengecewakanku. Tapi mungkin lebih karena takut kalau aku nanti yang akan mengecewakan.
Kata Alexander the Great (di film "Alexander"), rasa takut itu bagus karena bisa buat kita lebih bisa berperang lebih baik dengan semangat lebih.
Tapi aku bukan akan maju ke medan perang.
Baru kusadari, keinginan untuk merenung dan introspeksi diri yang selama ini menjadi tradisiku, jadi samar. Yang ada hanya rasa nervous,grogi, excitement, senang, tak sabar, takut, campur sari untuk menyongsong tahun baru di depan dengan lembaran baru yang serasa sudah terplotkan. Tapi biarlah kukantongi tradisi keinginanku ituh dan kucuri waktu disela-sela yang ada, namun percaya kali ini pada tanggal 1 nanti, akan ada rasa yang beda.
Dan semuanya bermula 7 bulan yang lalu. Sebuah kesepakatan dan keputusan didasari oleh kesadaran akan keinginan untuk adanya kebersamaan selamanya. 7 bulan yang sudah merusak tradisi natal dan tahun baruku menjadi lebih nikmat rasanya.
Aku orang percaya. Apa mau dikata.
Labels: personal
===>>> Digores oleh: dwiAgus di | @ 9:17 AM
| |
<<< === === >>>