Peziarah penasaran.
Pengembara di jalan kehidupan.
Plegmatis bermimpi jadi pemimpin.
Pragmatis pengejar solusi dingin.
Perenung aneh yang pendiam dan sederhana.
Pengumbar cinta untuk: Klaudia dan Lentera.
aha,....Brunei Darussalam, Berkesempatan pula aku mengunjungi negara mungil nan kaya ini.
Kesan sepi,tenang dan damai akan dapat dirasakan pas ketika mendarat di bandaranya yang lenggang. Dan memang Brunei membanggakan dirinya sebagai negara yang damai yang stabil. Dengan penduduk yang tak lebih dari 400 ribu jiwa, plus beberapa puluh/ratus pendatang kali yah,membuat Brunei terasa lenggang. Kalow kata orang Bruneinya sendiri, orang yang mereka temuin di jalan sering kali merupakan saudara dekatnya sendiri.
Damai, tenang, lenggang dan kaya. Kaya,.... yak, emang kaya. Semua orang tau kalow Brunei itu mempunyai pendapatan per kepalanya yang paling tinggi di Asia Tenggara.
Ada beberapa hal yang menarik soal orang-orang Brunei inih.
Feodal yang kental, memuja rajanya setengah mati,.... Ulangtahunnya pun dirayain selama sebulan. Dan gambar rajanya ada di manah2, di jalan, di gedung2, plank besar maupun kecil. Udah menjurus ke kultus individu kayaknya,...
Ke-feodal-an inih juga membuat rakyatnya sangat senang dengan gelar2, dan dengan kebiasaan mencantumkan nama orangtuanya di belakan namanya, bakal membuat namanya lebih panjang lagih, ...... dan kamu mau tau nama Minister of Culture, Youth and Sports Brunei? inih --> Yang Berhormat Pehin Orang Kaya Digadong Seri Lela Dato Seri Paduka Dato Haji Awang Hussain bin Pehin Orang Kaya Digadong Seri Diraja Dato Laila Utama Haji Awang Mohd Yusof. Hmmmmm
Dan jelas feodal bakal identik dengan senioritas, hirarki, asal bapak senang, birokrasi, dan sebagainya ituh...
Enaknya jadi orang Brunei, sekolah gratis, asal lulus test ajah,... biaya melahirkan ditanggung negara, bahkan bayinya sampei umur 5 tahun masih dikasih tunjangan kesehatan,.... wow.. apa gak enak tuh..
Dan kalow kelian mau tau bagaimana kalow mereka cerita soal Indonesia,.. kebanyakan bakal me-refer ke pembantu mereka, karena banyak pembantu mereka berasal dari Indonesia,.... hmmmmm.. .padahal kalow kata orang2 indonesia yang di Brunei, justru banyak orang2 Indonesia sebenarnya yang menjadi kunci di berbagai kegiatan sosial perekonomian brunei, banyak yang jadi posisi kunci di perusahaan, perkebunan, pemerintahan, bahkan engineer2nya bersaing.... ada benernya juga kali, rakyat bruneinya udah enak, yah hidup santai ajah,...... biar orang laen yang sibuk kerja keras,...
Ah,.... kalow aku harus milih, gak akan milih Brunei juga utk tinggal seumur hidup,.... toh gak akan selamanya Brunei seperti itu khan,........gak akan selamanya Brunei seperti sebuah surga penuh kenyamanan hidup,......
Dan Indonesia juga gak selamanya seperti sekarang inih,..... percaya gak?... lebih baik.... atau lebih buruk?..... who cares.... for better or worse lah ya khan...