Peziarah penasaran.
Pengembara di jalan kehidupan.
Plegmatis bermimpi jadi pemimpin.
Pragmatis pengejar solusi dingin.
Perenung aneh yang pendiam dan sederhana.
Pengumbar cinta untuk: Klaudia dan Lentera.
Saya baru beberapa menit lalu mendapatkan sebuah buku, judulnya: "Membedah Jantung Negara: Buku Pegangan Dakwah Anggaran Mustadl'afien" ,... dibuat oleh Dewan Peduli Anggaran NTB dan Koalisi LSM Pro-Poor Budget( kok pro-poor budget, ini gak salah nih?,..apa bukan baiknya Pro-Budget for Poor ?), Dewan Peduli Anggaran NTB ini ternyata adalah koalisi organisasi-organisasi agama seperti NU, Muhammadiyah, dan PP Darul Muhajirin).
lalu saya ingat diskusi soal perencanaan syariah, ilmu perencanaan dan agama di sebuah mailing list,....
Memasukkan unsur-unsur nilai agama dalam proses perencanaan yang diset-up oleh lembaga pemerintah sepertinya memang agak susah barangkali ya, tapi bukan tidak mungkin kalau bisa diterjemahkan secara universal, sehingga memperkecil konflik akibat mis-interpretasi kepentingan dan maksud baik dari upaya tersebut.
Sebuah keniscayaan pula bahwa dalam proses perencanaan yang menyeluruh itu yang tidak hanya terfokus pada proses menyusun rencana, proses pengesahan rencana tapi juga sampai pada implementasi rencana tersebut, butuh advokasi yang persistent tak kenal lelah, dan pengawalan yang tiada henti.... dan upaya tersebut bisa dilakukan sambil melihat dari sudut pandangan nilai agama yang membawa kebaikan untuk semua.
Membaca buku tersebut menunjukkan juga bahwa setiap orang termasuk para organisasi agama, bisa ambil bagian dl proses perencanaan, belajar ttg perencanaan dan bahkan berpotensi jadi ahli perencanaan, .... sementara, vice-versa, yang sudah jadi perencana, dan sudah ahli perencanaan mencoba menginternalisasi nilai-nilai agama dalam kegiatan merencana mereka .....