Perjalanan dari bandara ke Jayapura menyusuri danau menghilangkan kantuk dan penat selama perjalanan pesawat selama 8 jam. Kami melintasi Abepura dan sampai di teluk Jayapura yang dikurung bukit-bukit hijau yang digerogoti rumah-rumah dan bangunan. Hotel kami menghadap teluk dan sebuah bukit dengan sebuah salib berlampu di atas bukit itu.
Sesampai di hotel, tidak lantas kami semua langsung mendapat kamar. Berhubung hotel sedang menerima tamu berjibun, karena kebetulan Ibu Menkes sedang berkunjung, maka kamar-kamar harus dipersiapkan dulu. Baru pada tengah hari semuanya mendapat kamar. Dan kemudian briefing setelah makan siang untuk rencana esok hari, di hotel dan dilanjutkan di kantor UNICEF.
Desa Sawoy
Perjalanan pertama dimulai dengan mengunjungi Posyandu dan juga para ibu dan masarakat desa Savoy, melihat taman pos yandu yang dibantu UNICEF, dan juga ngobrol-ngobrol dengan kepala puskesmas, bidan dan ibu-ibu di sana. Melihat kerjasama kader kesehatan, bidan dan dukun,dan sebagainya.
Ada juga kepala desa ketika ngobrol-ngobrol di posyandu. Jadinya diskusi interview tidak hanya seputar bagaimana puskesmas menjalankan tugas pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak, tapi juga peran perangkat desa untuk menangani masalah kesehatan. Sempat menyerempet soal program RESPEK, yang adalah program pemberdayaan kampung dengan perencanaan partisipatif. Menarik juga.
Wamena
Kemudian besoknya terbang ke Wamena. Sebuah wilayah yang luar biasa, terkunci oleh batasan geografi yang ekstrim, membuat segala barang yang dibutuhkan harus diterbangkan oleh pesawat dari Jayapura ke Wamena. Alhasil segala barang, harganya menjadi 3 kal lipat lebih dari Jayapura atau Jakarta. Tapi betapa indahnya tanah papua ini ya. Ini baru wamena, belum daerah pegunungan ke atasnya lagi, pasti tak kalah indahnya. Dan tidak lupa ambil foto berasama mumi dalam komplek honai yang sederhana.
Untuk mempersingkat waktu, saya juga lagi gak bersemangat nulis nih, maka nikmati beberapa fotonya ajah ya.
Enjoy