Peziarah penasaran.
Pengembara di jalan kehidupan.
Plegmatis bermimpi jadi pemimpin.
Pragmatis pengejar solusi dingin.
Perenung aneh yang pendiam dan sederhana.
Pengumbar cinta untuk: Klaudia dan Lentera.
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." Matius 28: 1-10
Seperti burung-burung di sangkar rusak dan berkarat milik seorang anak berandal yang tak sabar mencabuti bulu-bulunya untuk kemudian jadi mainan kucingnya, yang kemudian seorang membayar anak berandal itu untuk kemudian melepaskan bruung-burung itu bebas.
Begitulah kita, yang sebenarnya sudah jadi tawanan untuk kemudian mati setelah menjadi mainan si jahat karena dosa-dosa kita yang tak terbayarkan, untuk kemudian Seseorang mau membayar sejumlah darah, airmata dan luka, supaya kita bisa bebas dari hukuman akibat apa yang sudah selama ini kita lakukan.
Kemarin, dua puluh tujuh maret, pagi-pagi benar, sekian ratus orang berduyun-duyun datang ke sebuah lapangan berumput hijau yang berembun basah diseberang markas besar kepolisian RI, dan sebagian besar rela duduk beralaskan terpal basah berembun yang ditaruh diatas rumput. Mungkin sebagian ada yang mencoba mencari makna paskah dan sebagian mungkin sudah menemukannya. Tapi yang jelas, mereka sedang merayakan kebangkitan Tuhannya dengan sukacita.
Mungkin hampir seperti para Maria: Maria, ibu Yesus, Maria Magdalena, dan Maria lainnya, yang mencoba mencari tahu makna kematian orang yang dikasihinya. Dan mereka menemukannya di sebuah kubur yang ternyata kosong. Dia sudah bangkit, dan bahkan dipertengahan jalan DIA menemui mereka dan memberitahu bahwa DIA sudah mendahului mereka ke Galillea.
Ya, DIA sudah mendahului mereka. Sebelum mereka punya rencana apapun, DIA sudah punya rencana. Begitu juga dengan kita. Kita yang juga kadang punya rencana (dan sungguh baik bila kita memang punya rencana) dan ketika rencana itu seperti gelap, tenang saja, dan berserah, karena DIA sudah mendahului kita dengan rencana-Nya yang menyempurnakan rencana kita. Asal kita percaya, dan menaruh harapan pada DIA. Makna paskah yang dihayati sebagai sebuah kematian dan kebangkitan seorang juru selamat, yang lantas tak berhenti begitu saja saat itu juga. Paskah berarti adanya kehidupan dan pengharapan untuk segala hal dalam DIA. Dan kita harus berbagi kehidupan dan harapan itu kepada sesama. Paskah juga berarti menuntut suatu iman untuk berjalan bersama rencana-Nya. Karena DIA sudah mendahului kita, dan kita tinggal taat berjalan di belakang -Nya.
Makna Paskah bisa berbeda untuk setiap orang. Bahkan bisa berbeda setiap tahunnya. Dan bisa ditemukan di mana-mana. Apa makna Paskah buat kamu tahun ini? Mari rayakan ya, ... sepanjang hidup kita,........