:::::: Ujung Jariku ::::::


HOME

UjungJariku

PROFIL PENGGORES

B. Dwiagus S.
Peziarah penasaran.
Pengembara di jalan kehidupan.
Plegmatis bermimpi jadi pemimpin.
Pragmatis pengejar solusi dingin.
Perenung aneh yang pendiam dan sederhana.
Pengumbar cinta untuk: Klaudia dan Lentera.

Mama Lentera Lentera

TEMA & TOPIK


TULISAN TERBARU

Tilik Tetangga



jejaring

KomunitasReferensi BloggerFamily
IKANED IAP
ASEAN Secretariat GTZ
MediaCare
Bike-to-Work Indo-MONEV

ARSIP AKBAR
KOLOM KAMPANYE

Ultah-Bike-to-Work



FEED FOR FUN

UjungJariKu

↑ Grab this Headline Animator



TUMPANG TENAR

Profil Facebook de Benedictus Dwiagus Stepantoro



ATRIBUT APRESIASI

Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com

Blogger

Get Firefox!

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 2.5 License.
Desain dasar dari: Blogskins
Image: PGP!
Brushes: Rebel-heart
Designer: Ebullient*




jelang natal dan tahun baru

Posted on Wednesday, December 22, 2004

Biasanya, di saat natal dan tahun baru akan menjelang, hanya sebagian orang yang memanfaakan momen indah ituh untuk melakukan introspeksi diri.

Banyak orang yang apabila ditanya "apa arti natal dan tahun baru ini untuk kamu?" jawabannya jelas bermacam-macam, tapi jawaban klise yang keluar dari orang yang serius (atau sok serius) adalah "Natal dan Tahun Baru, mau renungi artinya Tuhan lahir ke dunia ini sekalian mau mencoba introspeksi diri nih."

Berhubung aku ini orang yang sok serius (agak membosankan memang), kalian akan menemukan jawaban tersebut di atas keluar dari mulutku kala aku ditanyakan arti Natal dan Tahun Baru.

Tapi emang sih itu yang keluar dari mulutku, karena memang itu yang aku pikirkan setidaknya dalam beberapa hari menjelang malam Natal dan tahun baru. Dan keinginan untuk merenung dan introspeksi diri itu akan menggumpal sampai menjelang misa malam natal di gereja. Namun gumpalan keinginan ituh kemudian larut di tengah malam seiring acara natal di tv yang diselingi film-film dono kasino indro atau film hollywood bertema christmas. Dan hari-hari antara natal dan tahun baru mendadak menjadi membosankan sambil menunggu telpon dari teman-teman Jakarta dengan ajakannya ke acara tahun baru di suatu tempat. Keinginan untuk bercermin diri dan liat album hidupku setahun ini, menjadi lenyap tak berbekas ditutupi suara lantang ketawa-ketiwi teman-teman di sekitar, suara terompet yang hingar bingar dan desingan petasan dan kembang api yang berpijar. Esok paginya, setiap tanggal 1 tiap tahun baru, cuman ada kelelahan yang tersisa, baju kucel sedikit berbau alkohol, perut lapar minta sarapan dan yang terburuk,... perasaan sendirian yang membuat mata memandang kosong untuk kemudian tertutup karena kantuk.

Bagaimana dengan tahun ini? Serasa déjavu, keinginan itu keluar lagi. Aku ingin merenung di hari natal dan merefleksi diri, buka lembaran2 ku setahun ini dan coba catat apa yang mau dibenahi.

Tapi tahun ini kurasa sedikit beda. Akan istimewa malah. Tapi istimewa yang membuat aku sedikit nervous (atau takut?). Bukan takut karena merasa salah ambil keputusan, atau takut karena kejutan tak terduga yang mungkin akan mengecewakanku. Tapi mungkin lebih karena takut kalau aku nanti yang akan mengecewakan.
Kata Alexander the Great (di film "Alexander"), rasa takut itu bagus karena bisa buat kita lebih bisa berperang lebih baik dengan semangat lebih.

Tapi aku bukan akan maju ke medan perang.

Baru kusadari, keinginan untuk merenung dan introspeksi diri yang selama ini menjadi tradisiku, jadi samar. Yang ada hanya rasa nervous,grogi, excitement, senang, tak sabar, takut, campur sari untuk menyongsong tahun baru di depan dengan lembaran baru yang serasa sudah terplotkan. Tapi biarlah kukantongi tradisi keinginanku ituh dan kucuri waktu disela-sela yang ada, namun percaya kali ini pada tanggal 1 nanti, akan ada rasa yang beda.

Dan semuanya bermula 7 bulan yang lalu. Sebuah kesepakatan dan keputusan didasari oleh kesadaran akan keinginan untuk adanya kebersamaan selamanya. 7 bulan yang sudah merusak tradisi natal dan tahun baruku menjadi lebih nikmat rasanya.

Aku orang percaya. Apa mau dikata.

Labels:

===>>> Digores oleh: dwiAgus di UjungJariku | @ 9:17 AM | |

<<< === === >>>


AIDS, a sign that fade away...

Posted on Tuesday, December 14, 2004

Baru balik dari Bali nih. Ada wokshop yang membahas soal Intellectual Property Rights, Patent Laws dikatikan dengan Public Health, terutama masalah access to drug (focusnya:obat untuk AIDS).
Kebayang gak? Kebayang khan.

Ternyata masalah HAKI bisa sangat sensitive kalaow menyangkut masalah Public Health terutama ditengah meluasnya endemik AIDS. Kalow hal paten, kita memang harus menghoramati banget yah hasil karya mereka. Jadi wajar kalow kita bilang, teknologi ituh mahal, dan kreativitas itu mahal. Kita juga sering bilang: jangan beli bajakan, jangan pake barang yang belom belom ada patent licensenya,.. dan lain-lain,...
tapi bagaimana dengan obat2an ...... terutama obat2an untuk AIDS,.....
Mungkin harus lebih fleksible kali yah,...
Atau tinggal menunggu kebaikan hati si pemegang patent?.....

Memang sih ada obat2an utnuk AIDS yang cukup murah,....sekitar 300rebu per bulan,.. ituh paling murah,.. ada juga yang 3 juta per bulan,... sanggup2 ajah kali yah mereka golongan kelas menengah ke atas, tapi gemanah yang masyarakat penderita AIDS kelas bawah,.. seperti para PSK. ....atau juga teman2 kita di afrika sana yang nota bene miskin,.....

Kemaren 1 Desember sebagai peringatan AIDS sedunia menekankan access to drug inih juga,....... biar affordable,.. jangan karena masalah patent atau IPR, harga obat untuk aids jadi menggila,.... inilah yang diusahakan mereka ituh semua.

Tapi lucu yah,.... kalow nanti ternyata obat AIDS ituh bisa dibikin murah, aku jadi ngebayanginnya obat ituh bakal seperti bodrex atau aspirin, yang nantinya gampang dibeli di warung-warung. Hmmm......
Sama seperti wabah kolera, TBC dan diare di eropa sana jaman pertengahan dulu..... sekarang udah gak heboh lagih, khan,... Apakah nanti AIDS akan jadi sekedar penyakit biasa seperti penyakit diabetes dan darah tinggi , atau penyakit TBC ituh,.. yang dengan hidup sehat dan teratur minum obat ajah bisa hidup lama kok,.... apakah ituh bisa terjadi nanti dalam tahun2 ke depan,... gak tau deh yah,..
Padahal waktu pertama kali ada aids inih di tahun 1980-an,.... orang2 kayaknya udah heboh, .... bahkan aku juga pikir inih suatu apa yah, tanda bahwa DIA udah gak suka lagi dengan manusia yang mempermainkan nilai-nilai seks yang murni,..... (apa pula ituh nilai-nilai seks yang murni?)..... huehehehe..... Banyak orang mikir AIDS ituh sebgai peringatan buat mereka yang perilaku seksnya menyimpang, tidak setia, suka bermain2 dengan seksualitasnya, etc.
Tapi sekarang, udah agak biasa kali yah,.... gak begitu heboh, dan sudah mulai ada tanda2 bahwa manusia mampu mengatasi semuanya itu dengan akal budinya, pengetahuannya, teknologinya dan modernitasnya,....
Dan AIDS pun udah jadi sesuatu yang ditaklukkan oleh manusia, dan kita bisa kembali hidup dengan cara-cara dan nilai-nilai yang ter-adjusted juga bersamaan dengan ituh,....... sangat biasa dengang homo-(dan bi)-seksualitas, ...sangat biasa dengan pre-marital sex,.... sangat biasa dengan mereka yang haus akan sex dan butuh lebih di luar perkawainannnya....
dan AIDS itu pun udah tenggelam artinya menjadi sekedar penyakit yang pada akhirnya ditaklukkan manusia, dan bukan menjadi peringatan dari DIA untuk kita lebih menghargai apa itu sex and life...... hmmmmm....
The world is getting better or getting worst, huh?..... It's a matter of perspective, I believe.

Labels: , ,

===>>> Digores oleh: dwiAgus di UjungJariku | @ 4:59 PM | |

<<< === === >>>