Posted on Tuesday, May 02, 2006
Pak Darno, guru biologiku yang bermental baja. Disaat murid2nya cuek2 ajah (smu saya, isinya cowok semua, -red.), bercanda, ada yang bermain jalangkung dengan jangka, ada yang bermain catur jawa, ada yang ngelawak, ada yang celoteh dan celutuk, bahkan ada yang tidur di lantai, dia tetap terus semangat mengajar. Tidak pernah marah. Sering jalan2 di sela2 meja sambil terus mengajar, berusaha berinteraksi, menjawab semua pertanyaan. Bahkan ketika menemukan saya sedang tidur di lantai beralaskan ubin dan tas sekolah, dia hanya menegur beberpa detik, lantas melanjutkan pengajarannya. Soal bakteri, kuman, anatomi binatang, sampai reproduksi, semuanya lengkap diajarkannya. Pak Darno membuat saya nyaman dengan ilmu dan sekitar saya. Beliau meninggal karena sakit keras beberapa tahun yang lalu, dengan kesederhanannya yang melimpah.
Pak Bobby,guru olahragaku yang keras berwibawa. Tak ada satupun dari kami yang tak segan kepadanya. Dan setiap jadwal olahraga di pagi hari, pasti dengan semangat aku sudah bersiap2 berganti pakaian olahraga dan selalu menikmati satu setengah jam berolah raga dengan dia. Lari keliling sekolah, roll di atas rumput dan diatas lapangan tanah, sit-up dan push-up, senam gymnastik di atas rumput. Kebanyakan olahraga kami itu seperti itu. Kalau permainan basket,volley ball, dan rugby, dia pasti hanya mengawasinya saja. Buat aku, dia lah yang membuat olah raga itu benar-benar harus dijadikan bagian dari gaya hidup kita. Bahkan ketika kelas tiga, walaupun sebenarnya dalam kurikulum nasional, tidak ada olahraga untuk kelas tiga, tapi di smu kami dinuat ada, dengan sks 0. Yang penting olahraganya. Ya, Pak Bobby ini yang membuat aku suka dengan olahraga apa saja. Beliau juga sudah meninggal beberapa tahun yang lalu karena sakit.
Bruder Honoratus, guru fisikaku. Guru fisika kami ada beberpa orang. Ada yang spesialis mekanika, ada yang spesialis fisika murni, ada fisika modern. Bruder ini mengajar fisika modern. Beliau ini lah yang benar-benar membuat fisika itu menyenangkan. Saya selalu terpaku ke wajahnya ketika dia menerangkan segala hal tentang fisik yang banyak bersentuhan dengan kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari spektrum warna, elektromagnetik, elektron, nuklir, laser, dll. Semuanya dijelaskan dengan sejelas-jelasnya dan fascinating dibuatnya. Beliau meninggal beberapa bulan yang lalu di kampung halamannya di Belanda sana, meninggalkan berjuta kenangan buat ribuan siswanya yang sudah diajarnya bertahun-tahun di smuku.
Labels: guru, kebangsaan, sekolah
===>>> Digores oleh: dwiAgus di | @ 1:55 PM
| |